Hati-Hati ! Burnout Terjadi Pada Anak Anda
Burnout adalah kondisi ketika seorang mengalami kelelahan mental, fisik, dan emosional secara bersamaan. Umumnya, istilah burnout ini dikaitkan dengan orang dewasa ketika berhadapan dengan pekerjaan namun ternyata,
anak-anak dan remaja pun bisa mengalaminya hal ini terjadi karena anak menghadapi situasi stressful atau merasa frustasi di terhadap tuntutan untuk melakukan sesuatu hal atau bisa jadi belajar secara terus menerus tanpa adanya kesempatan
untuk istirahat dan jeda sejenak. Pada kadar yang tepat, stres dibutuhkan untuk memotivasi anak meraih tujuannya. Namun masalah akan dapat muncul ketika stres atau tuntutan tersebut terlalu intense, tuntutan dan beban kerja yang terlalu
tinggi seolah tidak ada habisnya. Kondisi burn out pada anak tidak bisa dianggap sepele. Kondisi burn out dapat menurunkan minat dan motivasi anak, menurunkan performa atau pencapaian mereka, bahkan memicu masalah psikologis seperti
kecemasan, gangguan psikosomatis, bahkan depresi.
Beberapa gejala burn out yang banyak terjadi pada anak:
- Sering merasa lelah
- Penurunan atau peningkatan berat badan
- Perilaku menyakiti diri
- Penurunan prestasi
- Tidak percaya diri atau memilih menyendiri
- Apatis
- Kecemasan dan rasa takut meningkat
- Kesulitan konsentrasi
- Dan mudah kesal atau marah
Hal tersebut bisa kita cegah dengan mengajarkan anak bagaimana mengelolah atau membagi waktu, mengajak berdiskusi mengenai apa yang sedang dialami, lakukan aktivitas yang menyenangkan serta bagaimana melakukan istirahat yang efektif.
Jika tuntutan akademis yang diberikan jauh melampaui kemampuan anak, sebaiknya di diskusikan dengan guru atau pengajar lainnya sebelum kondisi tersebut semakin mengarah pada hal yang lebih serius.