Cacar Air sama Dengan Herpes Zoster?
Herpes zoster disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster (VZV), virus yang sama yang menyebabkan varicella (cacar air). Infeksi primer dengan VZV menyebabkan varisela. Setelah penyakit sembuh, virus tetap tidak aktif (laten) di ganglia akar dorsal. VZV dapat reaktif di kemudian hari dalam kehidupan seseorang dan menyebabkan ruam makulopapular yang menyakitkan yang disebut herpes zoster.
Gejala awal herpes zoster biasanya berhubungan dengan respons sistemik (seperti demam, tidak nafsu makan, dan mudah lelah). Gejala awal ini biasanya sangat ringan dan penderita bisa saja tidak merasa terinfeksi.
Kemudian, akan muncul rasa gatal dan rasa seperti terbakar atau tidak nyaman di kulit sebagai tanda akan munculnya bintil merah berisi cairan.
Ruam kemerahan ini akan muncul sekitar satu hingga lima hari setelah rasa tidak nyaman di kulit terjadi dan akan muncul di daerah yang sama dengan rasa tidak nyaman tersebut, ciri ruam yang menjadi ciri khas herpes zoster adalah:
- Ruam berbentuk bulat : bintil berisi air muncul di permukaan kulit Kulit di sekitar bintil akan berwarna kemerahan
- Ruam hanya ditemukan di satu bagian tubuh dan membentuk pola tertentu. Namun, jika penderita memiliki sistem imun yang rendah, ruam mungkin dapat ditemukan di beberapa daerah tubuh
- Bintil akan pecah setelah tujuh hingga sepuluh hari
- Ruam akan hilang dengan sendirinya setelah dua hingga empat hari
Jika dilihat secara kasat mata, penampakan dari cacar air dan cacar api tidak jauh berbeda. Sehingga, tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa penderita herpes zoster mengalami cacar air untuk yang kedua kalinya. Padahal keduanya adalah penyakit yang berbeda.
Cacar air sendiri juga dikenal sebagai penyakit yang sangat menular, penyebarannya dapat dengan mudah terjadi melalui udara oleh orang yang terinfeksi ketika mereka bersin atau batuk.