Persiapan Sebelum Vaksin COVID-19

Beberapa persiapan sebelum vaksin COVID-19 yang bisa kamu lakukan, antara lain:
•    Mengobati Alergi. Beberapa reaksi alergi mungkin sudah dilaporkan terjadi pada penerima vaksin. Jadi, jika kamu memiliki alergi terhadap obat, atau mungkin komposisi dari vaksin, maka sebaiknya mulai minum obat alergi seperti obat antihistamin, dan jangan menghentikannya sebelum vaksinasi. Meski obat anti alergi tidak sepenuhnya efektif, tetapi ia diyakini bisa menguranginya. Namun, jika kamu memiliki riwayat reaksi alergi yang parah terhadap vaksin dosis pertama, sebaiknya diskusikan dengan dokter mengenai hal ini. 
•    Hindari Alkohol. Dalam beberapa keadaan, alkohol dapat mempercepat reaksi alergi. Konsumsi alkohol juga disebut bisa mengurangi kemampuan kerja vaksin dalam beberapa minggu pertama setelah penyuntikan. Ini karena alkohol bisa mengganggu kerja imun, sehingga tubuh akan kesulitan melawan infeksi virus yang masuk ke tubuh. 
•    Tidak Berolahraga Berat. Pastikan untuk menghindari olahraga berat 2 jam sebelum dan sesudah vaksinasi. Hindari juga mandi air panas 2 jam sebelum dan sesudahnya, karena olahraga dan mandi air yang kuat dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang.
•    Memaksimalkan Sistem Imun. Memiliki sistem kekebalan yang paling optimal juga merupakan salah satu persiapan sebelum vaksin COVID-19. Kamu bisa mengkonsumsi campuran vitamin dan mineral yang tepat untuk membantu memperkuatnya. Meski sejauh ini belum ada data ilmiah yang menunjukkan bahwa mengkonsumsi vitamin, mineral, atau probiotik sebelum vaksinasi akan mencegah reaksi alergi, tidak ada salahnya untuk melakukan hal-hal yang disarankan dokter untuk membantu meningkatkan imun. 
•    Tidur yang Cukup. Sebelum mendapatkan vaksin, kamu juga harus mendapatkan tidur yang cukup untuk menjaga kesehatan tubuh. Setelah vaksin, kamu juga perlu istirahat karena sangat mungkin reaksi seperti nyeri tubuh, menggigil, dan demam ringan terjadi. Jadi dengan beristirahat, kamu bisa memaksimalkan tubuh untuk melawan efek samping ini.
•    Kelola Stres. Faktanya, stres sangat berpengaruh pada kerja imun. Selain itu, stres berkepanjangan bisa meningkatkan produksi kortisol dan stres 

.