
Tiba-tiba Hilang Keseimbangan, Kenapa ya?
Tiba-tiba Hilang Keseimbangan, Kenapa ya?
Pernahkah Anda mengalami hilang keseimbangan saat berdiri? Kondisi ini bisa membuat tubuh Anda goyah dan sering jatuh. Masalah hilang keseimbangan saat berdiri dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari tekanan darah rendah hingga masalah neurologi dan adanya gangguan sinyal yang dikirim telinga ke otak.
Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, terutama orang tua. Meski umumnya tidak parah, tidak ada salahnya untuk tetap mewaspadainya.
Ada berbagai hal yang bisa memicu hilangnya keseimbangan tubuh, berikut penyebabnya:
1. Hipotensi Ortostatik
Hipotensi ortostatik adalah kondisi di mana tekanan darah turun karena perubahan posisi tiba-tiba, misalnya dari berbaring atau duduk kemudian berdiri.
Kondisi ini dapat membuat Anda merasa pusing dan berputar hingga hilang keseimbangan. Pada kasus yang parah, kondisi ini bahkan bisa menyebabkan pingsan.
2. Hipoglikemik
Hipoglikemik atau rendahnya kadar gula dalam darah juga bisa menjadi penyebab hilang keseimbangan saat berdiri. Gula darah (glukosa) dibutuhkan oleh tubuh untuk mendapatkan energi.
Ketika kadar gula darah rendah, tubuh tidak memiliki cukup energi sehingga membuat Anda lemas dan kliyengan.
3. Labirinitis
Labirinitis adalah infeksi pada telinga bagian dalam (labirin) yang membantu menjaga keseimbangan tubuh. Jika labirin terinfeksi atau meradang, maka dapat menyebabkan hilangnya keseimbangan dan memengaruhi pendengaran.
Anda bisa saja tiba-tiba oleng, tersandung, atau jatuh ketika mengalami labirinitis. Kondisi ini juga dapat disertai pusing dan mual. Seseorang bisa mengalami labirinitis setelah mengalami infeksi saluran pernapasan atas, misalnya flu.
4. Neuroma Akustik
Neuroma akustik, atau schwannoma vestibular, adalah tumor non-kanker yang menekan saraf telinga bagian dalam. Kondisi tersebut memengaruhi keseimbangan dan pendengaran. Neuroma akustik dapat membuat penderitanya merasa tidak stabil atau pusing dan menyebabkan gangguan pendengaran atau telinga berdenging.
5. Neuronitis vestibular Neuronitis vestibular adalah infeksi pada telinga bagian dalam yang dapat menyebabkan pusing dan kehilangan keseimbangan. Kondisi tersebut bisa terjadi ketika saraf vestibular di telinga bagian dalam terinfeksi atau meradang karena virus, seperti flu.
6. Stroke
Anda harus waspada dan segera mencari pertolongan apabila mengalami hilang keseimbangan dan koordinasi tubuh bersama dengan gejala-gejala, seperti mati rasa di satu sisi tubuh, masalah penglihatan, sakit kepala parah, mual atau muntah, kebingungan, dan sulit bicara.
Gejala-gejala di atas mengindikasikan terjadinya stroke. Kondisi ini tentu harus segera mendapat perawatan medis.
7. Penyakit Meniere
Penyakit Meniere adalah suatu kondisi di mana terjadi penumpukan cairan di telinga bagian dalam sehingga sinyal yang dikirimkan sulit untuk mencapai otak. Gangguan ini dapat memengaruhi keseimbangan tubuh dan kemampuan Anda mendengar.
Orang dengan penyakit Meniere juga dapat mengalami pusing dan telinga berdenging. Penyebab penyakit Meniere belum diketahui secara pasti, tetapi kondisi ini dipercaya terkait dengan genetik, infeksi virus, autoimun, atau penyempitan pembuluh darah.
8. Vertigo
Vertigo adalah salah satu penyebab sempoyongan saat berdiri yang umum. Vertigo adalah kondisi yang membuat penderitanya pusing, merasa berputar, hingga sering hilang keseimbangan.
Kondisi ini dibagi menjadi dua, yaitu vertigo perifer dan vertigo sentral. Vertigo perifer disebabkan oleh kondisi yang memengaruhi telinga bagian dalam. Sedangkan, vertigo sentral disebabkan oleh gangguan neurologis. Kondisi ini juga bisa membuat penderitanya sering jatuh.
9. Lightheadedness
Lightheadedness adalah sensasi pusing di mana kepala terasa ringan seolah-olah akan pingsan, tetapi tidak kehilangan kesadaran.
Kondisi ini dapat menyebabkan penderitanya sering kehilangan keseimbangan saat berdiri atau berjalan, sehingga ia sering jatuh. Lightheadedness bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti stres dan tekanan darah rendah.
10. Masalah sendi dan otot
Seiring bertambahnya usia, seseorang lebih rentan terhadap penyakit arthritis, nyeri sendi, atau kelemahan otot.
Otot yang melemah dan persendian yang tidak stabil dapat menyebabkan hilangnya keseimbangan sehingga mengganggu kemampuan tubuh untuk bergerak atau mengubah posisi.